Mari dukung kami dengan sayangi anak yatim mualaf seperti Katrina dan lainnya mulai dari infak 10.000 rupiah.

Pendidikan

Bersama Jadi Orang Tua Asuh Katrin, Yatim Mualaf di Pedalaman NTT

Aksi Mulia
Nusa Tenggara Timur| Dibuat 06 Dec 2023

Donasi Terkumpul

RP. 0 dari RP. 10,000,000 0%

0 Dermawan

There is no time anymore

Tentang program

Kami cemburu pada anak kecil ini. Di usianya yang baru 12 tahun, ia telah berani mengambil keputusan yang sangat beresiko, bahkan mungkin tidak bisa di lakukan orang orang dewasa. Namanya Katarina Ketrin, yang 5 bulan lalu tepatnya bulan februari, telah meninggalkan agama lamanya (Katolik), yaitu agama yang sejak kecil ia anut bersama ibu dan almarhum
bapaknya dan ketiga kakaknya.



Di usia belia tersebut, Katrin berani menolak untuk dibaptis karena ingin masuk islam. Ia menyampaikan penolakan itu di depan umum tanpa tekanan siapapun. Bahkan saat itu saudara saudaranya tidak ada di kampung. Nasib baikpun memuluskan niatnya, karena sang ibu yang katolik tidak menghalangi niat anaknya masuk islam.Terlihat saat sang ibu begitu bersemangat saat mengantar putrinya.mondok di pesantren Uswatun Karimah Warsawe

Setiap pagi, Katarina dengan penuh semangat menenteng tasnya menuju SMP Muhammadiyah Wersawe. Dirinya bersama teman-temannya bersekolah di SMP dari pagi sampai siang, sore sampai malam ia menginap bersama teman-temannya untuk mengaji agama dan qur’an di Pondok Pesantren Uswatun Karimah, Wersawe, NTT.

Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh Katarina akan melanjutkan sekolah menengah. Mengingat ayahnya belum genap setahun meninggalkan dirinya dan ketiga saudaranya. Perekonomian mereka mengalami penurunan yang cukup gratis, beruntung ia dapat bersekolah di SMP dan mondok secara gratis


Banyak sahabat Katrina yang putus sekolah, dikarenakan keterbatasan biaya dan akses pendidikan yang minim. Katrina berasal dari kampung Waejare yang berjarak 30 KM lebih dari Wersawe. Perjalanan jauh itu pun tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua, harus berjalan kaki kurang lebih 4 jam lamanya melewati bukit dan jalan yang terjal.

Atas dasar itu, Gheras Indonesia ingin mengajak kita semua untuk mendukung pendidikan Katrin dan teman-temannya menuntut ilmu di Pondok Pesantren Uswatun Karimah. Pondok ini adalah pondok yang berdiri di lingkungan minoritas, dukungan finansial dari kita sanggup membantu segala kekurangan operasional di pesantren.
Bukan kah Rasulullah memuliakan anak yatim dan dhuafa. Sebagai pengikutnya harusnya kita mencontoh kecintaan baginda Rasul kepada anak yatim dan dhuafa sebagaimana hadits yang berbunyi :

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
Terlebih fasilitas di pesantren ini masih minim dan perlu ditingkatkan. Mari bersama nyalakan cahaya Islam di Wersawe serta dukung kemajuan pendidikan di Indonesia timur. #OrangBaik 60-an anak usia SMP di Warsawe membutuhkan bantuan kita semua. Bari berdonasi mulai dari 20.000 rupiah untuk anak yatim dan pendidikan di Indonesia Timur.
There are no donations
No results have been found